Menteri ESDM : Sudirman Said |
Kesimpulan yang dapat kita jabarkan dari Rapat Sidang “Papa
Minta Saham”
Rabu, 2 Desember 2015
Bahwasannya
Seorang anggota Dewan Republik Indonesia yang terhormat dari salah satu fraksi
(kuning) menjabarkan pertanyaan yang justru tidak tertuju pada keterkaitan yang
dilaporkan oleh Pengadu ( menteri ESDM). Ini membuktikan loh kenapa? Orang yang
mengerti HUKUM , serta sebagai lembaga Legislatif tertinggi yang Membuat aturan
, alias undang-undang. Ini kok hanya mementingkan kepentingan Partai Politik
masing-masing.
Kita
balik lagi dengan pembahasan yang kita bahas, seorang anggota Mahkamah
Ke(Hormatan) Dewan, justru dinilai tidak membahas kejadian yang dituju, justru
membahas apa yang dilakukan bapak menteri itu sendiri sebagai pelapor, justru
ini membingungkan dan seolah memutar balikan wacana. Anda-anda itu wakil rakyat
loh yang dihormati , disegani (katanya!).
Ini
adalah bukan masalah legal atau ilegalnya bukti rekaman, tetapi ini adalah sikap
yang ditujukan bahwa tidak etik terhadap hukum , sebagai pejabat Negara justru
membahas tentang permintaan sebagian saham untuk pribadi, didalam rekaman
tertera adanya Ketua DPR-RI , pengusaha swasta. Ini yang menjadi penyimpangan
adanya inisiatif untuk melakukan tindakan yang tidak etik sebagai pejabat
Negara.
Bapak
menteri itu sendiri tidak menjadi inisiator adanya untuk merekam pertemuan
antara SN dan pengusaha swasta tersebut. Melainkan sebagai menteri, dirinya
memerintahkan kepada Ma’ruf untuk melaporkan kejadian yang terjadi pada saat
pertemuan. Ini sebagai laporan untuk kedepannya ketika setiap pertemuan yang
berhubungan dengan lingkup kerjanya.
Bahwasannya
boleh saja seorang pejabat bertemu dengan orang-orang yang menurutnya penting,
tetapi perlu adanya catatan harus ada aturan main yang dimiliki oleh seorang
pejabat Negara.
Ini
bapak SN terbukti dalam pernyataan menteri melakukan yang tidak etik sebagai
seorang ketua DPR-RI.
Nilai-
nilai yang harus dimiliki seorang Mahkamah Kehormatan Dewan, yaitu harus dan
wajib tidak ada kepentingan sama sekali terhadap partainya…
Mau
jadi apa Negara ini kalau harus dipimpin oleh orang-orang yang memiliki
kepentingan saja.
Dibawah meja anda masih ada rakyat yang harus didengar
aspirasinya , jangan hanya mau cari kepentingannya saja pak DEWAN YANG
TERHORMAT!!!!!
#IB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar